Perbedaan antara MEXT U to U (University Recommendation) dan MEXT G to G (Embassy Recommendation)
Banyak yang bertanya tentang perbedaan antara beasiswa MEXT U to U dan G to G, jadi kali ini, saya akan membahas tentang hal ini. Semoga saja tulisan ini ditemukan oleh yang membutuhkan ya, diantara sebagian besar informasi yang dibagikan melalui social media atau youtube, saya percaya kalau masih ada yang mencari informasi lewat tulisan / blog.
Apa itu beasiswa MEXT?
Beasiswa MEXT itu beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Jepang, yaitu dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/ MEXT) yang diberikan kepada mahasiswa internasional untuk menempuh studi di universitas di Jepang. Beasiswa ini meliputi biaya studi, dan biaya hidup, tanpa ikatan dinas.
Seberapa terkenal beasiswa MEXT?
Terkenal banget, soalnya beasiswanya dari pemerintah Jepang. Kalau seorang mahasiswa mendapatkan beasiswa ini, auto jadi mahasiswa kasta tertinggi.
Terus, kok ada MEXT U to U sama G to
G, bedanya apa?
Ya ini mau dibahas, setelah ini
tulisannya bakal panjang, semoga enggak bikin ngantuk ya.
Image source: Google |
Apa
itu MEXT U to U atau MEXT University Recommendation?
MEXT U to U atau MEXT University Recommendation, atau ada juga yang menyebutnya MEXT Super Global University Project (SGU) adalah beasiswa MEXT yang diberikan kepada mahasiswa internasional yang melanjutkan studi di universitas tertentu. Tiap universitas tersebut akan mengadakan seleksi untuk memilih mahasiswa sebagai kandidat penerima beasiswa MEXT, lalu merekomendasikan mahasiswa tersebut ke MEXT.
Hah? Gimana? Enggak ngerti.
Jadi, misal kamu mau mendaftar ke Nagoya University. Kamu nanti harus tanya ke staff yang mengurus mahasiswa internasional kalau di Nagoya University itu ada kuota untuk penerima beasiswa MEXT U to U atau tidak. Kamu juga harus tanya tentang seleksi penerimaan sebagai kandidatnya, biasanya seleksinya bertahap dari seleksi tingkat jurusan, fakultas, lalu universitas. Kalau lolos seleksi dan jadi kandidat penerima beasiswa MEXT, universitas akan merekomendasikan nama kamu ke MEXT. Makanya namanya university recommendation, soalnya universitas lah yang akan merekomendasikan kamu ke MEXT untuk mendapatkan beasiswanya.
Ohh gitu, kalau casenya Nurma gimana?
Nagoya University tidak mengadakan seleksi secara bertahap, mereka memilih kandidat dari performa calon mahasiswa ketika seleksi masuk. Saya menerima beasiswa MEXT U to U dari Nagoya University karena outstanding performance ketika admission (seleksi masuk). Jadi seleksi mendapatkan beasiswanya sekalian dengan seleksi masuk universitas. Lucky!
Apakah semua universitas sama dengan
Nagoya University?
TIDAK. Prosedur seleksi untuk menjadi kandidat penerima beasiswa MEXT tiap universitas TIDAK SAMA. Jadi kalau kamu sudah memilih universitas tertentu, misal The University of Tokyo, atau Kyoto University, atau universitas lain, jangan lupa cek website mereka, biasanya di halaman “prospective students” atau “tuition fee and scholarship”, ada informasi tentang prosedur seleksi penerima beasiswa MEXT U to U.
Apakah semua jenjang bisa mendapatkan
beasiswa MEXT U to U?
BISA. Baik jenjang S1 (Bachelor Degree), S2 (Master Degree), dan S3 (Doctoral Degree), semua bisa mendapatkan beasiswa MEXT U to U. Hanya saja, Nagoya University memiliki kebijakan kalau kamu sudah mendapatkan MEXT U to U di jenjang studi awal, kamu tidak bisa menerima MEXT U to U lagi di jenjang studi berikutnya. Misal saya sudah mendapatkan MEXT U to U ketika S2 (Master Degree), saya tidak bisa mendapatkan lagi ketika studi S3 (Doctoral Degree). Kecuali misal pindah universitas, mungkin bisa. Sekali lagi ingat ya, kebijakan tentang MEXT U to U berbeda tiap universitas.
Fasilitas?
1. Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya.
2. Tunjangan hidup sebesar kurang lebih ¥144.000/bulan (mahasiswa S2), ¥147.000/bulan (mahasiswa S3). Saya dulu sekitar ¥148.000/bulan.
3. Tiket pesawat Indonesia – Jepang.
4. Bebas biaya pengurusan visa pelajar (tapi biaya perjalanan ke Jakarta nya bayar sendiri ya).
Catatan penting: Penerimaan MEXT U to U di beberapa universitas dilakukan di akhir bulan pertama, jadi harus menyiapkan uang sendiri untuk bulan pertama ketika tiba di Jepang, sekitar 10 – 15 juta rupiah.
Kuota dan saingannya bagaimana?
Kuotanya sedikit sekali, ketika saya mendaftar, satu fakultas di jenjang yang sama (Master Degree) hanya saya yang mendapatkan MEXT. Tetapi sepertinya ada beberapa teman-teman S1 (Bachelor Degree) yang mendapatkannya. Jadi kemungkinan peluang mendapatkan MEXT U to U di jenjang S1 lebih besar daripada Master atau Doktoral. Tapi tetep aja sedikit banget kuotanya. Untuk saingannya, mahasiswa internasional lain, atau mahasiswa dari negara lain, yang mendaftar di jurusan/fakultas yang sama, jenjang studi yang sama. Saingan ini jumlahnya enggak bisa diperkirakan ya, soalnya tiap tahun jumlah mahasiswa yang mendaftar beda. Sekali lagi, dan saya enggak akan capek mengingatkan, ini case di Nagoya University, dan kebijakan kuota tiap universitas berbeda.
Apakah semua program (program reguler
dengan Bahasa Jepang dan program internasional dengan Bahasa Inggris / G30
Program) bisa mendaftar?
Setahu saya bisa. Saya termasuk program internasional G30 yang mulai kuliah dari bulan September.
Timelinenya?
Biasanya pendaftarannya antara bulan September hingga April, untuk keberangkatan bulan April atau September di tahun yang sama dengan pengumuman seleksi.
Universitas asal saya di Indonesia
enggak ada MoU sama universitas di Jepang, apa saya bisa mendapatkan beasiswa
MEXT U to U?
Penerimaan beasiswa MEXT U to U tidak selalu mengharuskan ada kemitraan dengan universitas asal atau tidak. Kebanyakan seleksi MEXT U to U universitas di Jepang malah sama sekali enggak ada hubunganya dengan universitas asal di Indonesia. Seleksi beasiswa MEXT U to U ini diadakan dalam lingkup universitas di Jepang, secara tertutup. Istilah university recommendation itu maksudnya kamu terpilih jadi kandidat penerima beasiswa di universitas tujuan kamu studi di Jepang, lalu universitas tersebut MEREKOMENDASIKAN nama kamu ke Kementerian MEXT untuk mendapatkan beasiswanya. Jadi blas enggak ada hubungannya sama universitas asal di Indonesia.
Kalau Nagoya University kan seleksi
kandidat beasiswanya sekalian sama seleksi masuk universitas. Kalau yang
seleksinya bertahap dari jurusan sampai universitas, apa yang perlu
dipersiapkan?
1. Pilih universitas tujuan di Jepang.
2. Hubungi staff yang menangani mahasiswa internasional atau admission di universitas yang dituju, tanya juga ada kuota MEXT U to U sesuai jurusan kamu dan jenjang kamu atau tidak.
3. Pilih jurusan, pilih laboratorium dan professor yang sesuai dengan bidang studi. Langkah-langkah memilih universitas tujuan, laboratorium dan professor, dan cara menghubungi professor bisa dibaca di tulisan saya di sini.
4. Siapkan segala dokumen yang dibutuhkan. Ada universitas yang seleksi beasiswa dan seleksi masuk universitasnya dilakukan bersamaan (contoh: Nagoya University), ada yang seleksi beasiswa dan seleksi masuk universitasnya dilakukan secara terpisah. Dokumen general yang harus disiapkan adalah:
a. Ijazah
kelulusan pendidikan terakhir, dalam Bahasa Inggris (scan ijazah asli dalam PDF
untuk diupload, dan fotokopi terlegalisir untuk dikirim via pos).
b. Transkrip
akademik dalam Bahasa Inggris (scan transkrip asli dalam PDF untuk diupload,
dan fotokopi terlegalisir untuk dikirim via pos). Kemungkinan nanti nilai dan
IPK nya diminta dikonversi ke nilai berdasarkan standard MEXT, tapi tenang,
pasti dapat arahan dari staffnya. Jadi jangan panik ya, dan kalau ada yang
enggak ngerti, langsung tanya ke staffnya.
c. Sertifikat
penguasaan Bahasa Inggris (TOEFL iBT atau IELTS).
d. Sertifikat
GRE (kalau punya).
e. Research
plan (upload).
f. Ringkasan
skripsi (upload).
g. Artikel
publikasi ilmiah (upload).
h. Dokumen
pendukung (contoh: CV).
i. Paspor
(scan halaman identitas dalam bentuk PDF untuk diupload).
j. Dua
surat rekomendasi (dikirim langsung via pos)
k. Nanti
akan ada beberapa berkas dari MEXT juga yang harus diisi, jadi diisi ya sesuai
arahan staff universitasnya.
5. Wawancara.
Tentang wawancara, baik wawancara dengan professor pilihan maupun ketika seleksi masuk/penerimaan beasiswa, bisa di cek juga di tulisan saya disini bagian wawancara ya, sepertinya saya sudah menulis secara detail.
Saya bingung dan mager nyari informasi
dan link ke tiap universitas kak. Boleh kasih contoh link informasi beberapa
universitas kak?
Iyaa, saya kan baik, tidak sombong,
rajin menabung dan berbakti pada orang tua, jadi, ini saya share beberapa link
tentang informasi MEXT U to U dari beberapa universitas yang memang menyediakan
informasi di websitenya.
https://www.kyoto-u.ac.jp/en/education-campus/procedures/scholarships/mext
https://en.nagoya-u.ac.jp/admissions/graduate_students/index.html
https://en.nagoya-u.ac.jp/academics/scholarship/local/index.html
https://www.global.hokudai.ac.jp/admissions/scholarships/scholarships-for-prospective-students/
https://www.osaka-u.ac.jp/en/international/inbound/admission.html
https://www.insc.tohoku.ac.jp/english/scholarship-for-international-students/
Oke, itulah segala informasi tentang
beasiswa MEXT U to U atau MEXT university recommendation. Sebelum sharing
tentang MEXT G to G atau embassy recommendation, kita ice breaking dulu biar
enggak sepaneng. Ini saya mau flexing sharing beberapa foto ketika saya jalan-jalan. Siapa tahu ada yang pengen kan terus termotivasi hehe.
Onomichi, Hiroshima |
Onomichi, Hiroshima |
Miyajima, Hiroshima |
Hanabi, Nagoya |
Sanji-kun's Restaurant Stage Play, USJ |
Apa itu MEXT G to G atau MEXT Embassy
Recommendation?
MEXT G to G atau MEXT Embassy Recommendation, adalah beasiswa MEXT yang pendaftaran dan seluruh proses penyeleksiannya dilakukan oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Kandidat yang lolos seleksi, akan direkomendasikan ke MEXT oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Program yang ditawarkan apakah sama
dengan MEXT U to U?
Beda. MEXT G to G program yang
ditawarkan lebih banyak, yaitu:
1. Research
Student
2. Undergraduate/
Gakubu
3. College
of Technology/ Kosen
4. Specialized
Training College/ Senshu
5. Teacher
Training
6. Japanese
Studies
Info masing-masing program baca di
link berikut ya:
By the way, saya mau fokus
menjelaskan tentang MEXT G to G untuk yang research student.
Program Research Student maksudnya
gimana?
Research students yang dimaksud adalah kita berangkat sebagai “mahasiswa peneliti” yang belum resmi menjadi mahasiswa Master atau Doktoral, di bawah bimbingan professor. Nah selama menjadi research student, kamu bisa ikut seleksi masuk ke jenjang Master atau Doktoral di universitas tujuan. Tetapi kata website Kedutaan Besar, pelamar dapat pula langsung masuk ke program pascasarjana (Master atau Doktoral) tanpa masa research students, bila mendapat izin/telah lulus ujian masuk di universitas di Jepang.
Fasilitasnya?
1.
Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya
2. Tunjangan
hidup sebesar kurang lebih ¥143.000/bulan (research students), ¥144.000/bulan
(mahasiswa S2), ¥145.000/bulan (mahasiswa S3).
3. Tiket
pesawat pergi pulang Indonesia - Jepang
4. Bebas
biaya pengurusan visa pelajar.
Timelinenya?
Ini timeline untuk pendaftaran 2023, keberangkatan
2024 ya. Ingat, MEXT G to G berangkat ke Jepangnya itu tahun depannya ya. Jadi
kalau mau berangkat tahun 2025, daftarnya yang tahun 2024.
Masa Pendaftaran : 25
April – 15 Mei 2023
Pengumuman Hasil Seleksi Dokumen : 15 Juni 2023
Ujian Tulis : Akhir Juni
2023
Pengumuman Hasil Ujian Tulis : 14 Juli 2023
Ujian Wawancara :
Akhir Juli 2023
Pengumuman Hasil Ujian Wawancara :
Awal Agustus 2023
Pencarian LoA (Letter of Acceptance) : Agustus 2023
Pengumuman Final dari MEXT : Januari/Februari 2023
Berangkat ke Jepang : April
2024/Oktober 2024
Detail informasi tiap alur seleksi?
Karena saya tidak pernah mengikuti
seleksi beasiswa MEXT G to G, dan takut kalau salah, ini saya rangkum dari
pengalaman-pengalaman awardee lain ya, saya juga akan kasih link blog
orang-orang hebat yang sudah pernah ikut seleksi.
1.
Seleksi Berkas
https://lunnaby.com/2019/03/15/mendaftar-beasiswa-mext-seleksi-berkas/
https://www.rafyoga.com/2019/02/seleksi-berkas-17-april-2018.html
2. Tes
tertulis
https://lunnaby.com/2020/05/03/beasiswa-mext-ujian-kemampuan-bahasa-step-2/
https://www.rafyoga.com/2019/02/tes-tulis-7-juni-2018.html
3. Wawancara
https://lunnaby.com/2020/05/06/beasiswa-mext-seleksi-wawancara-step-3/
https://www.rafyoga.com/2019/02/seleksi-tahap-wawancara-18-juli-2018_20.html
4.
Pengumuman (Primary Screening dan
Secondary Screening)
https://www.rafyoga.com/2019/02/pencarian-dan-pengumpulan-loa-1-agustus_20.html
https://www.rafyoga.com/2019/02/secondary-screening-dan-university_20.html
Lain-lain, seleksi secara umum
https://www.rafyoga.com/p/pengalaman-beasiswa-monbukagakusho-2019.html
https://thepikiranacak.wordpress.com/2021/04/23/beasiswa-mext-program-research-student-2022/
https://sketsa-langit.blogspot.com/2016/04/tips-menghadapi-seleksi-beasiswa.html
Di blog beliau-beliau ini sudah
lengkap bahkan beliau mengkategorikan tulisannya sesuai alur seleksinya, dari
tahap awal (seleksi berkas) hingga secondary screening. Selamat membaca!
Kuota dan saingannya?
Kuota kemungkinan berubah tiap tahun
ya, tetapi ada satu informasi yang tertulis di blog kak rafyoga, kalau saat
secondary screening, sebanyak 30 orang yang direkomendasikan ke MEXT diterima
semua, jadi kemungkinan kuotanya sekitar 30 orang pertahun untuk program
research student. Saingannya? Manusia-manusia jenius se-Indonesia.
Jadi, itulah perbedaan antara beasiswa MEXT U to U dan G to G. Kalau masih ada yang mau ditanyakan, reach me at nurmanitar@gmail.com atau dm ke @nurmanita_r ya.
Apa masih boleh tanya?
Boleh.
Mending daftar yang mana ya kak?
Peluangnya maksudnya?
Kalau kamu pinter banget, outstanding, prestasi relevannya banyak, IPKnya tinggi setinggi awan, skor TOEFL/IELTSnya bagus like a native, bisa Bahasa Jepang, sudah menemukan laboratorium atau Professor yang cocok, sudah diterima oleh Professor, mending daftar MEXT U to U selama ada kuota di universitas tujuan. Timelinenya lebih singkat juga karena kamu bisa berangkat di tahun yang sama, langsung kuliah tanpa research student dulu. Seleksinya juga “hanya” berkas dan wawancara, secara online.
Setahu saya untuk seleksi tertulis
MEXT G to G, kamu harus datang ke kota tertentu, biasanya hanya kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Tes tertulisnya juga both
Bahasa Inggris and Bahasa Jepang. Terus berarti setelah tes tertulis, harus
pulang dulu, terus pas tes wawancara harus ke kota itu lagi untuk tes
wawancara. I just can’t. Saya enggak punya uang sebanyak itu buat transportasi,
dan akomodasi. Saya juga pasti udah capek duluan di perjalanan, jadinya pasti kurang fokus untuk seleksi :’)
Jadi, yes, I prefer MEXT U to U. Tapi ingat ya, kita enggak tahu rezeki kita di mana, jadi kalau ada kesempatan buat daftar MEXT G to G dan kamu percaya diri buat ikut seleksinya, why not?
Mending tes TOEFL apa IELTS kak?
Both are OK! Saya lebih terbiasa sama American English, jadi ambil TOEFL IBT untuk seleksi masuk universitas. Tapi tahun kemarin saya akhirnya ambil tes IELTS untuk pertama kali, karena penasaran dan pengen nyoba. Alhamdulillah skornya memuaskan. Jangan lupa TOEFL nya yang dari ETS ya, dan kalau IELTS dari IDP atau British Council.
TOEFL atau IELTS prediction boleh
dipakai tidak kak?
ENGGAK BOLEH.
Apa harus sudah bisa Bahasa Jepang
dahulu sebelum seleksi / berangkat?
Ada tes tertulis Bahasa Jepang ketika seleksi MEXT G to G, kemungkinan waktu tes wawancara juga ditanya pakai Bahasa Jepang walaupun sedikit, jadi kalau mau daftar MEXT G to G, saya merekomendasikan sudah belajar Bahasa Jepang dahulu, walaupun hanya basic language nya, sebelum ikut seleksi.
Untuk MEXT U to U, tergantung programnya ya. Kalau kamu daftarnya yang program internasional (G30), enggak perlu belajar Bahasa Jepang dulu sebelum berangkat karena kelasnya pakai Bahasa Inggris. Tapi, tetap saja untuk kesehariannya pasti butuh Bahasa Jepang, jadi, setidaknya, perlu belajar basic language nya dulu sebelum berangkat.
Jurusan pilihan ketika lanjut studi
boleh beda / tidak linier dengan jurusan saat S1 (Bachelor)?
Boleh, kalau kamu suka sama topik lab/professornya, punya pengetahuan fundamentalnya, mampu, dan memang sesuai sama rencana masa depan kamu, it’s OK.
Nurma tim bubur diaduk apa enggak?
Enggak. Saya lebih suka menikmati rasa khas masing-masing toppingnya bersama dengan porsi bubur tertentu dengan kecap dan sambal tiap suapan, tanpa diganggu rasa bubur yang dominan.
Kalau sate, suka tipe sate apa?
Sate ayam madura yang ada kulit ayamnya di tiap tusuk, dengan saus kacang yang banyak, ditambah kecap manis, ditambah potongan bawang merah segar dan cabai. Makannya pakai lontong sama kerupuk. Perfect.
Nasi goreng buat sarapan, makan
siang, atau makan malam?
Yang manapun OK, pas kuliah S1 dulu seringnya makan nasi goreng abang-abang, enak dimakan malem, tapi kalau lebaran di rumah nenek di Jogja, sering dibikinin nasi goreng buat sarapan. Both of them enak banget.
Akhir-akhir ini lagi pengen makan
apa?
Nasi padang, akhirnya bikin pas
liburan akhir tahun kemarin.
Sama pempek plus kuah cukonya,
akhirnya bikin sendiri modal nonton youtube.
ENAK BANGET YA ALLAH SAMPE NANGIS
SAMBIL MAKAN.
Cukup. Mari kita akhiri Q and A yang
tidak penting ini.
Bonus!
Link berguna berisi pengalaman awardee ikut seleksi beasiswa MEXT.
Ringkasan tentang beasiswa MEXT
https://fatyanosa.medium.com/mext-scholarship-hacks-1833f46cb446
MEXT G to G Teacher training
MEXT G to G Kosen atau College of
technology
Buat kalian yang akan / sedang
berjuang buat dapet beasiswa atau daftar seleksi masuk universitas untuk studi
lanjut, good luck!
Terimakasih informasinya kak. Tentunya saya sampai sekarang masih menjadi pembaca Blog Terkece ini.
ReplyDeleteterima kasih sudah membaca :')
Deletekalau ada kritik atau saran, jangan sungkan buat disampaikan yaa