Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP: Bagian 1. Seleksi Administrasi


Perkenalkan, nama saya Nurmanita Rismaningsih. Saya adalah alumni Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro angkatan 2012. Saat ini, saya tengah mengurus segala hal terkait persiapan untuk kuliah S2 di Department of Materials Chemistry, Graduate School of Engineering, Nagoya University, Japan dengan beasiswa MEXT U to U pada Fall 2019 enrollment. Saya pernah berjanji kepada diri sendiri yaitu apabila saya bisa melanjutkan studi S2 ke luar negeri, saya akan membuat tulisan tentang perjalanan untuk mendapatkan beasiswa dan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas. Tulisan saya yang pertama adalah tentang first attempt mendaftar seleksi untuk mendapatkan beasiswa, yaitu seleksi beasiswa LPDP.

Ketika saya memutuskan untuk studi lanjut S2 ke luar negeri, saya langsung mengincar beasiswa LPDP. Kenapa? Karena jadwal pendaftarannya adalah yang paling dekat dengan kelulusan saya. Selain itu, banyak kakak senior dan teman saya telah mendapatkan beasiswa tersebut sehingga saya memiliki akses untuk sharing mengenai tahapan seleksi beasiswa LPDP dan apa saja yang harus dipersiapkan. Pada akhirnya, saya gagal di tahap dua yaitu tahap seleksi berbasis komputer (SBK). Tetapi Setidaknya saya bisa sharing tentang persiapan, seleksi tahap satu yaitu seleksi administrasi, dan seleksi tahap dua yaitu seleksi SBK.

Agar lebih mudah dipahami, pengalaman mengikuti seleksi beasiswa LPDP akan saya tulis sesuai tahapan seleksinya, terdiri dari:

1. Persiapan
2. Pendaftaran dan seleksi administrasi
3. Seleksi berbasis komputer
4. Seleksi wawancara dan LGD (tidak saya tulis karena saya gagal di tahap sbk)

1. PERSIAPAN

Saya baru lulus tahun 2018 (saya angkatan 2012) karena pengerjaan skripsi saya overtime. Awalnya, saya mempersiapkan persyaratan sesuai aturan seleksi 2016 dan 2017. Namun, tiba – tiba aturan seleksi beasiswa LPDP 2018 berubah. Jadi, untuk teman – teman yang ingin mengikuti seleksi beasiswa LPDP, teman – teman harus rajin update aturan terbaru seleksinya.  

Sekilas Beasiswa LPDP

Beasiswa Pendidikan Indonesia yang selanjutnya disingkat BPI, adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia melalui LPDP, Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam rangka pembiayaan pendidikan di dalam negeri atau luar negeri. Beasiswa Pendidikan Indonesia terdiri dari beberapa jenis Beasiswa sebagai berikut:

Beasiswa Umum, diantaranya:
a. Beasiswa Reguler
b. Beasiswa Dokter Spesialis
c. Beasiswa Perguruan Tinggi Peringkat Utama Dunia
d. Beasiswa Disertasi

Beasiswa Afirmasi, diantaranya:
a. Beasiswa Daerah Afirmasi
b. Beasiswa Alumni Bidikmisi
c. Beasiswa Prasejahtera Berprestasi
d. Beasiswa Santri
e. Beasiswa Prestasi Olahraga Internasional
f. Beasiswa Prestasi Seni Internasional
g. Beasiswa Penyandang Disabilitas
h. Beasiswa Indonesia Timur

Beasiswa Targeted Group, diantaranya:
a. Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI)
b. Beasiswa PNS/TNI/POLRI
c. Beasiswa Olimpiade Internasional

Lebih lengkapnya, teman-teman bisa kunjungi website LPDP (https://www.lpdp.kemenkeu.go.id)

Saya mengikuti seleksi BPI reguler luar negeri. Ada yang bilang kalau standar kelulusan untuk BPI reguler lebih tinggi dan kuotanya lebih sedikit dibandingkan dengan BPI afirmasi, tetapi saya tidak tahu hal itu benar atau tidak. Apabila teman-teman memenuhi salah satu persyaratan untuk BPI afimasi, lebih baik mendaftar lewat jalur afirmasi. Seleksi beasiswa LPDP pada tahun 2018 hanya dilaksanakan dua kali, satu kali untuk LPDP DN dan satu kali untuk LPDP LN dengan kuota 4000 penerima. 

Penentuan Universitas Tujuan

LPDP memiliki daftar universitas dan bidang ilmu tujuan, baik untuk LPDP Luar Negeri reguler dan afirmasi maupun LPDP Dalam Negeri reguler dan afirmasi. Pastikan teman – teman sudah menentukan bidang ilmu dan universitas tujuan sesuai dengan daftar LPDP. Bahkan, akan lebih baik bila teman – teman sudah mengetahui tentang seleksi masuk universitas yang akan dituju. Teman – teman boleh mendapatkan LoA baru setelah itu mendaftar LPDP, atau mendaftar LPDP dahulu baru mendaftar di universitas yang dituju. Pada tahun 2018, daftar universitas tujuan berubah signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Saya yang waktu itu mengikuti seleksi BPI LN reguler 2018, sempat bingung karena universitas tujuan pada daftar LPDP adalah universitas ranking 50 besar dunia. Dari awal, saya ingin kuliah di Jepang. Namun, universitas Jepang yang ada di daftar LPDP LN reguler hanya The University of Tokyo jadi saya fokus untuk cek jurusan dan pendaftaran universitas tersebut (sebetulnya saya minder kalau mau mendaftar Todai, soalnya saya merasa Todai terlalu tinggi untuk kemampuan saya, huhuhu).

Teman – teman bisa cek daftar universitas tujuan beasiswa LPDP di website LPDP, tetapi sementara ini informasi tersebut belum tersedia. Silakan cek daftar perguruan tinggi tujuan tahun 2018 di link berikut:


2. PENDAFTARAN DAN SELEKSI ADMINISTRASI

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca aturan seleksi beasiswa LPDP terbaru. Aturan dan persyaratan terbaru dapat dibaca maupun diunduh pada website resmi LPDP. Tetapi sepertinya booklet untuk seleksi tahun 2019 belum ada jadi silakan unduh booklet tahun 2018 di link berikut: 


Pastikan teman – teman membaca dengan teliti aturan dan persyaratan seleksi beasiswa LPDP tersebut. 

Setelah itu, mulailah menyiapkan berkas yang dibutuhkan satu persatu. Saran saya, ketika teman – teman ingin mengikuti seleksi beasiswa LPDP, teman – teman harus mempersiapkan pemberkasannya jauh-jauh hari  sebelumnya. Walaupun aturannya dapat tiba – tiba berubah, tetapi biasanya berkas yang dibutuhkan masih sama dengan seleksi tahun sebelumnya. Berkas ini nantinya diunggah saat pendaftaran sekaligus seleksi tahap satu (administrasi).

Berkas yang dibutuhkan saat seleksi BPI LN reguler 2018 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh dokter dari Rumah Sakit Pemerintah; Puskesmas; atau Klinik Pemerintah dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) bulan sebelum penutupan pendaftaran di setiap periode pendaftaran dengan ketentuan: 
a. Surat keterangan berbadan sehat dan bebas dari narkoba, berlaku untuk semua pendaftar BPI Reguler. 
b. Surat keterangan bebas TBC, hanya untuk pendaftar BPI Reguler tujuan luar negeri.

Saya mengurus surat keterangan bebas TBC dan bebas narkoba di RSUD kota tempat tinggal saya. Hanya butuh dua hari untuk mengurus surat keterangan tersebut. Hari pertama rontgen paru-paru, dan cek laborat narkoba sekalian ambil surat keterangannya hari itu juga. Lalu hari kedua ambil hasil rontgen, menemui dokter untuk konfirmasi bahwa saya bebas TBC berdasarkan hasil rontgen, setelah itu surat keterangan bebas TBC sudah bisa diambil. Setelah mendapatkan semua surat keterangan sehat yang dibutuhkan, scan surat tersebut dan jadikan dalam satu file PDF.

2. Mendapatkan rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja, atau rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja;

Karena saya adalah fresh graduate, saya mendapatkan surat rekomendasi dari dosen pembimbing dan kepala departemen saat S1. Mintalah surat rekomendasi kepada orang yang mengenal kamu dengan baik, bukan minta rekomendasi dari pejabat yang baru kenal. Format surat rekomendasi terlampir di panduan seleksi jadi jangan lupa ikuti formatnya sesuai panduan tersebut. Surat rekomendasi nantinya juga di scan, dan dijadikan satu dalam format PDF.

3. Surat Pernyataan

Surat pernyataan yang menyatakan bahwa peserta seleksi
a. Bersedia kembali ke Indonesia setelah selesai studi; 
b. Tidak sedang menerima atau akan menerima beasiswa dari sumber lain;
c. Tidak terlibat dalam aktivitas atau tindakan yang melanggar hukum, atau mengikuti organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila; 
d. Tidak pernah atau akan terlibat dalam aktivitas atau tindakan yang melanggar kode etik Akademik; 
e. Selalu mengabdi untuk kepentingan Bangsa Indonesia; 
f. Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; 
g. Sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP;
h. Tidak mengajukan perpindahan dari Perguruan Tinggi dalam negeri ke Perguruan Tinggi luar Negeri jika mendaftar program beasiswa magister atau doktoral di dalam negeri; 
i. Menyampaikan data dan dokumen yang benar, sesuai aslinya, apabila ternyata tidak sah, bersedia menerima sanksi hukum yang berlaku dan dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) sebagai pendaftar LPDP.

Format surat pernyataan terlampir di panduan seleksi jadi tinggal ikuti format tersebut, print, dan tanda tangan diatas materai. Lalu, scan surat pernyataan tersebut dan dijadikan format PDF.

4. KTP 
File KTP yang diunggah adalah KTP asli yang telah di scan dan dikonversi menjadi PDF.

5. Ijazah
File Ijazah yang diunggah adalah Ijazah asli yang telah di scan dan dikonversi menjadi PDF.

6. Transkrip Akademik
File Transkrip Akademik yang diunggah adalah Transkrip Akademik asli yang telah di scan dan dikonversi menjadi PDF.

7. Pendaftar Magister Luar Negeri harus memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) dengan skor sekurang-kurangnya TOEFL iBT® 80; IELTS™ 6,5; TOEIC® 800;atau TOAFL 550 bagi program studi dan/atau Perguruan Tinggi Islam yang mensyaratkan TOAFL sebagai syarat masuk.

Pastikan teman – teman sudah tahu bukti penguasaan bahasa Inggris yang mana yang akan diupload. TOEFL iBT®; IELTS™; atau TOEIC® . Sesuaikan juga dengan permintaan pendaftaran universitas tujuan. Saya memilih TOEFL iBT karena sertifikat TOEFL iBT diterima hampir di semua universitas dan saya lebih familiar dengan TOEFL dibandingkan IELTS.

Saya baru pertama kali tes TOEFL iBT dari ETS ketika akan mengikuti seleksi LPDP. Ternyata, pendaftarannya harus jauh – jauh hari secara online, soalnya kalau daftarnya mepet dengan waktu tesnya, kita tidak bisa memilih lokasi sesuai keinginan kita. Bayarnya juga harus pakai kartu kredit, mahal pula, jadi harus bisa dapet skor yang bagus sekali tes. 

Saya mendaftar tes TOEFL sekitar akhir bulan Juni untuk tes tanggal 8 September 2018. Saya tinggal di Kota Magelang, jadi saya pilih lokasi tes di Yogyakarta.  Skor TOEFL secara online di web ETS diprediksi keluar 10 hari kemudian pada tanggal 18 September 2018, dan skor dalam bentuk PDF yang dapat didownload diperkirakan keluar 3 hari kemudian pada tanggal 21 September 2018, sedangkan deadline pendaftaran dan upload semua berkas adalah tanggal 21 September 2018. Gambling? Bangetttt hehehe. Saya tidak berani ambil jadwal tes TOEFL sebelum bulan September karena saya memerlukan waktu untuk belajar. Sertifikat TOEFL yang dikirim melalui pos akan sampai ke alamat peserta sekitar 4 – 6 minggu tergantung negara tujuan. 

Alhamdulillah, skor TOEFL saya keluar tepat waktu dan hasilnya baik sehingga saya dapat mendaftar seleksi LPDP tepat saat deadline. Maksudnya, yang diupload saat deadline hanya berkas skor TOEFL ya. Karena banyak hal yang harus diisi dan diunggah saat pendaftaran, usahakan mulai mengisi form online nya jauh sebelum deadline. Oh, pendaftaran TOEFL iBT ETS dapat dilakukan di https://www.ets.org/toefl/ .

8. LoA Unconditional
Saya belum diterima di universitas tujuan jadi tidak punya LoA ketika mendaftar LPDP. Kebijakan LPDP terbaru tahun 2018 menyatakan “tidak dapat mengajukan perpindahan Perguruan Tinggi Tujuan dan program studi tujuan “. Jadi… sebaiknya mungkin kalian harus sudah yakin diterima di universitas dan program studi tujuan yang dipilih sebelum mendaftar LPDP hehehe. 

9. Menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan.

Awalnya, di panduan tidak dicantumkan maksimal berapa kata yang harus ditulis di esai rencana studi, sehingga saya membuat rencana studi secara detail. Tetapi ketika pendaftaran, tertulis maksimal 700 kata. Jadi saran saya, buat essay rencana studi sesingkat dan sedetail mungkin. Saya menulis esai rencana studi dalam Bahasa Indonesia. Poin yang ada di rencana studi saya adalah:
a. Program studi tujuan, satu paragraf singkat
b. Waktu pelaksanaan studi, dalam bentuk tabel
c. Mata kuliah, dalam bentuk tabel
d. Rencana topik tesis, satu paragraf singkat
e. Aktivitas di luar perkuliahan, satu paragraf singkat
f. Rencana pasca studi, satu paragraf singkat
g. Rencana anggaran, dalam bentuk tabel


10. Menulis Statement of Purpose paling banyak 1.000 kata yang menjelaskan rencana kontribusi yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk masyarakat, lembaga, instansi, profesi, atau komunitas.

Tidak ada format pakem untuk membuat esai ini. Satu hal yang saya rasakan ketika menulis esai kontribusi ini adalah ‘saya ingin membuat esai yg gue banget, dan extraordinary dibandingkan esai orang lain’. Perlu waktu lama dan revisi berkali – kali untuk menulis esai ini. Saya menulis esai kontribusi dalam Bahasa Inggris. Contoh esai kontribusi LPDP juga dapat teman – teman download dari banyak blog kakak – kakak awardee yang sudah lolos seleksi LPDP. Jadi kuncinya memang harus rajin browsing dan membaca. Secara kasar, poin yang ada dalam esai kontribusi saya adalah:

a. Paragraf satu: perkenalan, pemaparan bidang ilmu yang ditekuni secara detail, kenapa bidang ilmu yang ditekuni itu penting, closing statement dengan memberikan pengenalan bidang ilmu yang dipilih di universitas tujuan studi selanjutnya.
b. Paragraf dua: kontribusi saat ini
c. Paragraf tiga: overview laboratorium/jurusan tujuan, kenapa pilih lab itu, bagusnya apa, kenapa pilih negara tujuan tertentu.
d. Paragraf empat: urgensi bidang ilmu yang dipilih di universitas tujuan dan manfaatnya untuk Indonesia.
e. Paragraf lima: rencana pasca studi jangka pendek dan jangka panjang, kalimat penutup esai.

Untuk belajar membuat esai rencana studi, statement of purpose, dan motivation letter, saya merekomendasikan web milik Kak Budi Waluyo di https://sdsafadg.com.

11. CV
CV ini tidak di upload saat pendaftaran dan seleksi administrasi, tetapi sangat dibutuhkan untuk pengisian formulir online. Sebelum diminta untuk upload berkas, teman-teman akan diminta untuk mengisi form online yang terdiri dari:
a. Data Personal
b. Riwayat Pendidikan 
c. Riwayat pekerjaan
d. Organisasi yang diikuti
e. Prestasi yang telah dicapai
f. Penguasaan bahasa asing
g. Pengalaman pelatihan
h. Pengalaman riset
i. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan
j. Seminar dan konferensi (sebagai pembicara)
k. Penghargaan 

Halaman web pendaftaran akan otomatis log out kalau nulis datanya terlalu lama, jadi lebih baik buat dulu semua data sebagai CV di msword, lalu tinggal copy paste saat pengisian formulir online untuk mendaftar.

TIPS: Isi formulir online dengan benar sesuai yang diminta, jangan jadi deadliner, dan upload berkas yang diminta SESUAI dengan panduan. Kalau berkas yang diminta adalah TOEFL iBT / TOEIC / IELTS, ya unggah salah satu dari ketiganya, jangan malah upload sertifikat TOEFL PBT prediction hehehe. 

Berdoa
Jangan lupa selalu berdoa sebelum, saat, dan setelah menjalani seleksi. Jangan lupa juga untuk meminta doa dari orang – orang terdekat. 

Semangat dan Semoga sukses!





Comments