Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP: Bagian 2. Seleksi Berbasis Komputer
Pada tulisan bagian 2 tentang seleksi beasiswa LPDP,
saya akan berbagi pengalaman mengikuti seleksi LPDP LN Reguler tahap dua yaitu
seleksi berbasis komputer (SBK). Tahap SBK baru ada pada seleksi beasiswa LPDP tahun
2018. Tahap SBK menggantikan online assessment
yang ada pada seleksi tahun – tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaan tahap SBK,
LPDP bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Sistem Computer
Assisted Test (CAT) merupakan metode seleksi menggunakan software dengan alat bantu komputer
dalam pengerjaannya. Peserta dapat mengerjakan tes SBK langsung di layar
komputer, dan mendapat paket soal yang acak dengan tingkat
kesulitan yang sama. Nantinya setelah selesai mengerjakan soal – soal pada
tahap SBK, hasil penilaian langsung muncul saat itu juga di layar komputer.
Pengumuman lulus tidaknya seleksi administrasi
diberitahukan melalui e-mail dan akun pendaftaran peserta di web LPDP pada
tanggal 3 Oktober 2018, 12 hari setelah batas waktu pendaftaran seleksi
administrasi. SBK dilaksanakan pada rentang tanggal 8 - 20 Oktober 2018.
Kebetulan, SBK di lokasi yang saya pilih yaitu Yogyakarta, dilaksanakan pada
tanggal 17-18 Oktober 2018. Jadi setelah pengumuman lolos tahap satu, saya
masih punya waktu untuk mencari informasi tentang SBK yang sudah dilaksanakan
di kota lain, hehehe.
Saat teman – teman diminta memilih lokasi untuk seleksi SBK dan
substansi, pilih lokasi yang paling dekat dengan tempat tinggal teman – teman.
Perkirakan juga jarak tempuh dari rumah sampai lokasi tes. Apabila tidak
memungkinkan untuk berangkat dari rumah pada hari-H, usahakan untuk memesan
penginapan yang dekat dengan lokasi tes jauh – jauh hari.
Berikut adalah pengalaman saya saat mengikuti SBK di
BKN Kanreg 1 Yogyakarta.
Saya mendapat jadwal SBK hari Kamis, 18 Oktober 2018,
pada sesi 4 yaitu pukul 07.00 - 08.00 untuk persiapan dan pukul 08.00 - 10.30
untuk seleksi SBK. Pada tata tertib SBK tertulis peserta diminta hadir 60 menit
sebelum registrasi dengan dresscode kemeja
putih, bawahan hitam (bukan jeans) dan bersepatu (tidak boleh memakai sandal).
Oh iya, jangan lupa sarapan atau makan siang sebelum pelaksanaan tes SBK.
Pukul 07.00, kami diminta berkumpul dan duduk di
kursi yang telah disediakan. Setelah itu, kami dipanggil satu persatu sesuai
urutan abjad untuk registrasi, lalu pindah ke petugas di meja selanjutnya untuk
pengecekan foto pada kartu peserta, pengecekan KTP, dan mendapatkan password untuk login sebelum tes. Lalu, kami diarahkan untuk ke lantai dua tempat
pelaksanaan SBK. Ketika sampai di lantai dua, kami diperiksa dengan metal detector dan diarahkan ke tempat
penitipan barang (semua barang dimasukkan ke dalam tas dan dititipkan, yang
dibawa masuk hanya KTP dan kartu peserta). Setelah itu kami diminta menunggu di
kursi yang telah disediakan hingga semua peserta selesai registrasi. Selama
menunggu, bisa digunakan untuk ke toilet ya, karena nantinya peserta tidak
boleh keluar ruangan selama tes berlangsung.
Sebelum masuk ruangan, kami diminta berbaris lalu
diperiksa lagi oleh petugas. Saat masuk ruangan, petugas akan mengarahkan peserta
ke meja komputer masing-masing. Setelah itu ada pengarahan singkat mengenai
penggunaan sistem CAT dan pemberian kode pin untuk masing – masing sesi tes.
Seleksi Berbasis Komputer terdiri dari:
1. Tes
Potensi Akademik, sebanyak 60 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit
2. Soft Competency sebanyak 60 soal dengan
waktu pengerjaan 30 menit
3. On The Spot Essay Writing, sebanyak 1
soal/artikel dengan waktu pengerjaan 30 menit
1. Tes
Potensi Akademik
Soal TPA
yang diujikan saat SBK LPDP DN dan LN 2018 sebanyak 60 soal dengan waktu 90 menit. Soal TPA terdiri dari:
a. Kemampuan Verbal 30 soal (sinonim, antonim, analogi, dan pemahaman wacana)
b. Kemampuan Numerik 15 soal (deret, perbandingan, persentase, diskon, dan lain lain)
c. Kemampuan Penalaran 15 soal (penalaran analitis dan logis). Ketika saya mengerjakan tes kemampuan penalaran, tidak ada penalaran gambar. Pada tes TPA LPDP DN 2018 sebelumnya juga tidak ada soal penalaran gambar, jadi bisa fokus belajar ke kemampuan penalaran analitis dan logis.
Teman – teman bisa belajar mengerjakan
soal TPA dari berbagai sumber, salah satunya menggunakan buku latihan soal –
soal TPA versi oto BAPPENAS yang banyak dijual di toko buku. Teman – teman juga
bisa download banyak soal – soal
simulasi TPA dari internet.
Contoh
soal kemampuan verbal
1. EKSKAVASI =
A. Pengeboran
B. Pemindahan
C. Penggalian
D. Penyulingan
E. Pengangkutan
2. TENTATIF X
A. Cepat
B. Lancar
C. Praktis
D. Pasti
E. Tepat
3. PETANI : TRAKTOR =
A. raja : kereta
B. dalang : cerita
C. dokter : mobil
D. nelayan : jaring
E. sopir : sepeda
4. Penanganan masalah penyalahgunaan narkoba
tidak dilakukan dengan tuntas. Banyak peristiwa narkoba yang hilang begitu saja
tanpa diketahui proses hukum berikutnya. Satu peristiwa yang mengoyak hati
masyarakat adalah vonis 20 tahun penjara terhadap terdakwa pemilik hampir 1 ton
narkoba yang ditemukan di Teluk Naga. Semestinya vonis yang dijatuhkan kepada
pemilik pabrik narkoba tersebut adalah hukuman mati atau seumur hidup.
Informasi yang bertentangan pada kutipan
berita tersebut adalah …
A. Seharusnya vonis hukuman mati atau
seumur hidup, kenyataannya lebih ringan dari itu.
B. Vonis pemilik hampir 1 ton narkoba
adalah hukuman mati atau seumur hidup.
C. Banyak peristiwa narkoba yang hilang
begitu saja tanpa proses hukum yang jelas.
D. Peredaran gelap narkoba tidak ditangani
secara serius sehingga mengoyak hati masyarakat.
E. Vonis dijatuhkan kepada pemilik pabrik
narkoba
Contoh
soal kemampuan numerik
1. 405 127 278 128 150 129 …
A. 427
B. 12
C. 249
D. 21
E. 247
2. Cita bekerja di sebuah pabrik dari jam
08.00 hingga pukul 16.00. Ia diberikan upah Rp 800/jam. Apabila ia lembur, maka ia akan dibayar
50%/jam jika lewat dari jam 16.00. Jika ia menerima upah sebesar Rp 8.000 pada hari itu, maka pukul
berapa ia pulang?
A. 17.00
B. 17.50
C. 18.45
D. 19.30
E. 20.00
Contoh
soal kemampuan penalaran
1. Tidak semua hipotesis penelitian terbukti
benar. Beberapa penelitian skripsi tidak menguji hipotesis.
A. Beberapa sarjana tidak menulis skripsi
B. Beberapa hipotesis skripsi tidak
terbukti benar
C. Semua hipotesis skripsi terbukti benar
D. Semua hipotesis penelitian terbukti
benar
E. Semua sarjana, hipotesis skripsinya
benar
2. Intan sekarang berusia 12 tahun. Sedangkan
umur Anto dua kali lebih tua daripada umur Badu. Umur Badu tiga tahun lebih tua
daripada umur Nida. Jika umur Intan lima tahun lebih tua daripada umur Sari
yang setahun lebih muda daripada Anto, maka urutan umur mereka dari yang
termuda ke yang tertua adalah ...
A. Nida, Badu, Anto, Sari, Intan
B. Badu, Nida, Sari, Intan, Anto
C. Intan, Badu, Sari, Anto, Nida
D. Nida, Badu, Sari, Anto, Intan
E. Intan, Nida, Sari, Badu, Anto
TIPS:
BELAJAR!!! Perbanyak latihan soal
jauh sebelum tahap SBK.
Saya belajar hanya selama 2 minggu sebelum
SBK, karena sebelumnya terlalu fokus belajar untuk tes TOEFL dan belum punya
informasi tentang format soal TPA SBK. Ketika mengerjakan soal TPA pada tahap
SBK, saya sempat kaget karena soal – soal yang diujikan jauh lebih sulit dari soal
– soal latihan yang pernah saya kerjakan. Ada kata – kata di tes kemampuan
verbal yang bahkan belum pernah saya dengar maupun baca sama sekali. Saya
bahkan tidak tahu kalau kata itu ada dalam Bahasa Indonesia. Akhirnya, saya
hanya mendapatkan nilai 180 out of 300.
Saat mengerjakan soal tes TPA, teman – teman
dapat melihat nomor soal dan sisa waktu tes di layar komputer. Nomor soal yang
sudah dikerjakan berwarna hijau, sedangkan yang belum dikerjakan berwarna
merah. Teman – teman juga bisa mengganti jawaban soal yang sebelumnya sudah
dikerjakan. Ketika waktu habis, aplikasi akan menyimpan jawaban dan menutup
secara otomatis, lalu nilai akan langsung muncul di layar. Jangan terlalu
terpengaruh dengan hasil TPA, tetap tenang, dan segera persiapkan diri untuk
menghadapi tes selanjutnya.
Beberapa simulasi TPA yang saya kumpulkan
dari internet dapat diunduh di link berikut:
2.
Soft Competency
Tes Soft Competency mirip dengan soal Tes Karakteristik
Pribadi (TKP) CPNS. Jawaban pada soal tes soft
competency tidak ada yang bernilai salah, tetapi memiliki poin 1 – 5 pada
masing – masing jawabannya. Teman – teman bisa mengunduh simulasi TKP CPNS
secara gratis dari internet. Setelah saya mengerjakan tes soft competency SBK, ada sedikit perbedaan antara soal soft competency SBK dengan TKP CPNS.
Kalau tes simulasi untuk TKP CPNS (saya belum pernah mengerjakan TKP CPNS yang
sebenarnya jadi berdasarkan simulasi di internet), soal – soalnya bersetting
dalam lingkup dunia kerja. Sedangkan soal – soal soft competency SBK lebih
banyak mengenai beasiswa dan studi lanjut.
Saat mengerjakan tes soft
competency, jawab soal sesuai dengan hati nurani. Tujuan tes soft competency ini kemungkinan adalah
untuk memetakan karakter peserta sesuai dengan yang ditetapkan LPDP, yaitu
kepemimpinan, integritas, nasionalisme, mudah beradaptasi, motivasi berprestasi
dan lain-lain.
Contoh
soal soft competency
1. Saya
telah mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan presentasi di kantor
besok pagi.
A.
Saya yakin besok presentasi saya berjalan dengan baik, namun saya tetap
mempersiapkan dengan maksimal.
B.
Meski begitu saya cemas kalau-kalau ternyata besok presentasi saya kurang
lancar
C.
Saya pasrah jika ada kendala
D.
Tak mungkin presentasi saya tidak lancar
E.
Tapi Mungkin saja presentasi saya terganggu hal lain
JAWABAN:
Penilaian
menggunakan skala nilai skor:
A.
Saya yakin besok presentasi saya berjalan dengan baik, namun saya tetap
mempersiapkan dengan maksimal. (Skor 5)
B.
Meski begitu saya cemas kalau-kalau ternyata besok presentasi saya kurang
lancar (Skor 1)
C.
Saya pasrah jika ada kendala (Skor 3)
D.
Tak mungkin presentasi saya tidak lancar (Skor 2)
E.
Tapi Mungkin saja presentasi saya terganggu hal lain (Skor 4)
TIPS: BELAJAR!!! Perbanyak simulasi jauh sebelum tahap SBK.
Terutama simulasi dengan menggunakan timer.
Karena hanya diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan 60 soal, jadi mungkin
tiap simulasi, teman – teman pasang target maksimal 30 detik untuk mengerjakan
1 soal. Contoh simulasi TKP dapat diunduh di link berikut:
3.
On The Spot Essay Writing
Pada tes On The Spot Essay Writing, peserta
diberi soal dalam bentuk artikel tentang permasalahan/peistiwa yang terjadi di Indonesia saat ini. Setelah itu, kita akan diminta untuk membuat esai dengan
cara mengetik, untuk memberikan solusi atau tanggapan terhadap permasalahan
tersebut. Waktu 30 menit sudah termasuk waktu untuk membaca artikelnya, jadi
teman – teman harus bisa membagi waktu dengan baik. Jangan lupa save tulisan teman – teman secara
berkala untuk mengantisipasi komputer error, mati listrik, dll. Kalau teman –
teman sudah pernah mengikuti tes TOEFL iBT, tes ini seperti tes independent writing TOEFL iBT.
Sebelum tahap SBK, saya
browsing di internet untuk update berita terbaru baik nasional
maupun internasional. Saya juga mendapat info dari grup media sosial para pejuang
LPDP yang sudah pernah menjalani OTS essay writing pada tahun 2018 (terima
kasih, semoga teman – teman semua sukses baik yang lolos maupun yang gagal
seleksi beasiswa LPDP). Beberapa topik OTSW adalah:
a. Bonus demografi Indonesia
b. Revolusi Industri 4.0
c. Pilkada serentak
d. Asian Games 2018
e. Kebebasan Pers
f. Divestasi saham Freeport
g. Perang Dagang AS-China
h. Pelemahan Rupiah
i. Kebijakan zonasi sekolah
j. Nasionalisme dan permasalahan generasi muda
k. Caleg eks-koruptor
l. Masuknya Tenaga Kerja Asing di Indonesia
m. Gagasan Program Kredit Pembiayaan Pendidikan (Student Loan) di Indonesia
n. The one data policy di Indonesia
o. Permasalahan BPJS, terutama defisit BPJS
p. TBC eradication
q. Ketika terjadi gempa dan tsunami di Sulawesi, Presiden Joko Widodo bersedia menerima bantuan dari negara lain, agree or disagree? why? (ini topik esai saya kemarin saat SBK hehe)
TIPS: Gabung grup media sosial terkait seleksi beasiswa LPDP,
biasanya teman – teman dari kota lain yang sudah seleksi, bersedia sharing
tentang topik esai yang keluar. Baca
blog atau tulisan teman – teman yang sudah pernah mengerjakan OTS writing
SBK. Baca dan update berita terbaru baik nasional maupun internasional,
teutama peristiwa yang sedang heboh terjadi di Indonesia. Latihan menulis esai secara utuh (pembukaan, Isi sebanyak satu -
dua paragraf berisi solusi atau tanggapan, penutup berisi kesimpulan atau
penegasan) dengan menggunakan timer
selama 30 menit.
Setelah selesai mengerjakan tes OTSW, maka selesailah
tahapan SBK beasiswa LPDP. Peserta dapat langsung meninggalkan ruangan, lalu
mengambil tas yang tadi dititipkan. Di luar gedung, disediakan monitor yang
menampilkan semua skor TPA peserta dalam satu sesi diurutkan dari nilai
tertinggi hingga terendah.
Demikian sharing
pengalaman saya mengikuti SBK beasiswa LPDP reguler LN 2018. Ketika saya
melihat peringkat saya setelah selesai pelaksanaan SBK sesi 4, saya pesimis dan
sudah mempersiapkan diri apabila tidak lolos. Ketika akhirnya mendapat
pengumuman bahwa saya gagal, saya sudah move
on dan bouncing back untuk
mendaftar beasiswa lain.
Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta dukungan dari
orang-orang terdekat.
Semangat dan semoga sukses!
Comments
Post a Comment