Aku dan Ulang Tahun Tsune-san


Ketika aku ngobrol dengan teman-teman sekelas (mahasiswa internasional), sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa teman-teman mereka yang orang Jepang di laboratorium sangat pendiam. Umumnya, mereka hanya akan ngobrol tentang hal yang memang perlu dibicarakan. Mereka juga tidak se-ekspresif mahasiswa-mahasiswa dari program G30. 

Tapi, anggota Torimoto Lab sama sekali bukan tipe mahasiswa yang seperti itu. Awalnya aku kaget, karena teman-teman di Torimoto lab asik buat diajak ngobrol. Pengen bisa ngobrol sama mereka, jadi motivasi paling utama buat aku berjuang belajar Bahasa Jepang. Hasilnya, hanya perlu enam bulan saja, setelah itu aku sudah bisa paham dan bisa setidaknya ngobrol dengan mereka. Kita juga sering main bareng atau makan bareng.

Ada satu orang yang sangat unik di Torimoto Lab. Namanya Tsuneizumi-san. Tapi karena kepanjangan, dia minta dipanggil Tsune saja. Oke, Tsune-san. Dia kadang lebih pendiam dibandingkan teman-teman lain, dan sering tidak peduli dengan sekitar. Ada satu percakapan menarik ketika kami sedang eksperimen,

Sakabe: Nurma-san, anak-anak B4 (anak S1 tahun ke-empat) sudah datang ke Torimoto Lab lho hari ini (sekitar akhir Maret). Yang duduk di ruangan kita namanya Tanaka-san dan Takamori-san.
Aku: Wohhh. Terus yang di ruang 313 dan 327 siapa ? (Ruang desk untuk mahasiswa  ada tiga: ruang 313, 317, dan 327)
Sakabe: Isogawa-kun di ruang 327, di ruang 313 ada…Hasegawa-san dan… siapa ya? Kok aku lupa.

Lalu Sakabe-san teriak memanggil Tsune-san

Sakabe: Tsune!!!! Anak B4 yang duduk di ruang 313 siapa aja?
Tsune: hmm? Gatau.
Sakabe: Loh kok gatau hahaha. Nurma-san, hatinya Tsune itu bukan hati manusia.
Aku: Terus hati apa? 
Sakabe: Hmm.. hati… hati metal nanoparticles? 
Aku: HAHAHHAA Hati ZAIS nanoparticles? (Zn-Ag-In-S adalah nanomaterials yang jadi tema eksperimen Tsune-san)
Sakabe: HAHAHAHAHAHAHA IYAAAA HATI ZAIS HAHAHAHHAHAHA
Kita ketawa ngakak di ruang eksperimen. Untung ga ada sensei. 

***

Suatu hari, masih akhir Maret 2020 juga, ketika istirahat makan siang, Sakabe-san ngecek kalender. Lalu dia bilang,
“Ehh, tanggal 7 April Tsune ulang tahun!”
Yamaguchi: Tsune pengen dikasih apa? Tsune sukanya apa?
Tsune: sukanya jushi nendo (樹脂粘土, sejenis clay yang bisa dibentuk-bentuk)

Nendo

Sakabe: *langsung browsing tentang nendo. 

Kerajinan dari Nendo
Sakabe: Waahhhhhh baguuusss 
Yamaguchi: lucu banget!
Aku: waaahhhhhh
Tsune: *nunjukin gantungan kunci grilled salmon dari jushi nendo
            Kayak gini.
Semuanya: waaahhhhh lucu bangeetttttt
Yamaguchi: yaudah! Aku buatkan sesuatu dari nendo ya buat kado Tsune?
Tsune: heee? Beneran?
Aku: Aku gabisa bikin ini sama sekali.
Akiyoshi: Cepet banget nyerahnya, hahahaha.
***

Sejak saat itu, aku kepikiran. Apa…aku coba bikin sesuatu dari nendo buat kado Tsune-san ya? Tapi aku belum pernah buat sesuatu dari nendo, sama sekali. Aku bukan orang yang bisa bikin hal-hal seperti itu. Dari zaman SD hingga SMA juga nilai kesenian selalu pas-pasan.

Lalu, tiba-tiba aku dapat ide, dan langsung mencari tutorialnya di youtube. Ternyata banyak video tutorial untuk membuatnya, dan sepertinya mudah untuk dibuat. Besoknya, setelah memutuskan untuk membuat sesuatu, aku cerita ke Yamaguchi-san (yamaguchi-san ini cewek, nama lengkapnya yamaguchi naoko).

Aku: Yamaguchi-san
Yamaguchi: Iya? Ada apa?
Aku: Aku, pengen bikin ini buat kado Tsune-san, dan kayaknya gampang. Tapi aku gatau beli nendonya di mana…
Yamaguchi: WAHHH! Itu bagus banget Nurma-san! Nendo itu ada di 100 yen shop, tapi ada macam-macam jenis nendo. Ada yang perlu pakai oven buat ngeringin, ada yang perlu pakai air, dan lain-lain. Tapi ada juga yang ga perlu apa apa, cuma tinggal dibentuk dan dibiarkan kering.
Aku: Masalahnya ga ada toko 100 yen di deket dorm ku…
Yamaguchi: Ohh titip aku aja! Aku kan juga mau beli nendo, mau bikin buat Tsune juga, Nurma-san titip uang aja sama bilang pengen dibeliin warna apa aja?
Aku: Beneran!! Makasih! Tapi bisa ga yaaa..
Yamaguchi: Pasti bisa!!
Aku: oke…

Besoknya, 
Yamaguchi: Nurma-san, ini nendo pesenan Nurma-san. Aku ga jadi bikin soalnya warna yang aku pengen ga ada. Jadi, Nurma-san semangat ya!
Aku: EEEHHHHH??? Yah gimana dong masa aku sendiri yang bikin?
Yamaguchi: Gapapaa, Tsune pasti seneng! Aku ga sabar !
Aku: dekiru kana……
Yamaguchi: dekiru to omoimasu!! Ganbatte!
Aku: dekiru kana……
***

Ulang tahun Tsune-san adalah hari Selasa, tanggal 7 April 2020. Aku bikin kadonya hari Sabtu, karena hanya punya waktu luang ketika libur weekend. Aku sudah beli nendo lebih dari yang aku butuhkan karena perlu trial error dulu bikinnya. Dan, dengan modal niat dan bismillah, aku bikin kado buat Tsune-san dari nendo. 

Sesuatu yang aku buat adalah,

POKE BALL.

Iya Poke ball yang di Pokemon. Hehehe. Tsune-san suka banget sama Pokemon, yah, sebenarnya, hampir semua anggota Torimoto Lab suka dan main game Pokemon. Jadi, mungkin ini sesuatu yang tepat buat kado Tsune-san. 

Pertama kali bikin jadinya jelek, untung sudah sedia nendo lebih. 
Dan taraaaa, poke ball nendonya jadi.


Konsep kadonya adalah aku punya mainan Great Ball yang agak besar, lalu di dalam Great Ball itu ketika nanti dibuka, ada Poke Ball dari nendo itu. Semoga Tsune-san suka deh.  
Great Ball yang dijadikan kado. Great Ballnya ya, bukan Switchnya.


Hari Selasa, 7 April 2020.
Ketika aku datang ke Lab, semua orang di ruang 317 sudah heboh. Mereka pengen lihat kado dari aku buat Tsune-san.
Sakabe: He? Ini apa? Great Ball?
Aku: Iya, itu ada tulisannya “akete kudasai (tolong dibuka)” nanti kalau dibuka ada Poke Ball nya di dalem
Sakabe: *ngebuka Great Ball, ngambil Poke Ball nendonya
       WAAAHHHH BAGUS BANGETT!!!
Semua orang: PENGEN LIHAATTT. WAAHHH BAGUUSSS. AKU BOLEH PEGANG ENGGAK?
Aku: eee…boleh…eee itu ga bagus…aku ga jago…
Semua orang: BAGUS!! TSUNE PASTI SUKA!
Aku: eee…semoga?

Sejak pagi, teman-teman lain sudah duluan ngasih kue-kue atau jajan sebagai hadiah untuk ulang tahun Tsune-san. Ketika istirahat siang dan kita rame-rame ke Coop (sejenis koperasi kampus tapi super luas dan super lengkap), Yamaguchi-san dan Sakabe-san bertanya kepada Tsune-san, dia pengen dibeliin apa. Lalu mereka membeli cream puff sebagai kado. 

Aku: Ah iya, Tsune san ulang tahun ya. Selamat ulang tahun yaa.. Maaf ga kasih kado apa-apa (pura-pura).
Tsune: Gapapa Nurma-san, tadi kan sudah dikasih jurnal tentang Tauc Plot. Terima kasih yaa.

Ketika sudah kembali ke ruang 317 dari Coop, aku dan Sakabe-san saling memberikan sinyal
Aku: Sekarang?
Sakabe: Iya, sekarang.

Aku mengeluarkan kado dari tas dan kuberikan ke Tsune-san.

Aku: Tsune-san. Otanjoubi omedetou gozaimasu.
Tsune: He? He? He?? Apa ini? (serius, dia bingung).
Aku: Kado, hehehe
Tsune: WAAHHH GREAT BALL!
Aku: Itu ada tulisannya “akete kudasai”
Tsune: Ini gimana bukanya? Ah bisa dibuka!
   He? Ini…nendo???? Poke Ball??!!!
Aku: haha iyaa maaf ya jelek tapi.
Semua orang: waahhhhhh ide kadonya bagus! Bisa bulet banget gitu Poke Ball nya!
Tsune: BAGUS BANGET!! Ini bikin sendiri??? Ini surprise banget!! Makasih Nurma-san!!!!

Terus dia pose pose dong pegang Poke Ball kayak habis nangkep Pokemon.

Sakabe: Tsune seneng banget lho Nurma-san, jarang-jarang dia seekspresif ini. Pasti hari ini diinget terus.
Tsune + Tozawa: kok bisa dapet Great Ball ini darimana? Bagus banget!
Aku: eee… rahasia? Hahaha.

Yah…hari itu aku juga sangat bahagia. Bahagia karena aku bisa mengalahkan stereotip dari diriku sendiri, kalau aku tidak akan bisa membuat sesuatu dari nendo. Bahagia karena akhirnya aku berani mengambil keputusan untuk membuatnya. Bahagia karena Tsune-san sangat senang menerima kado itu. Bahagia, karena bagi aku yang pernah dikecewakan oleh teman, mempunyai teman baru yang sangat baik di Torimoto Lab adalah hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Aku, menyayangi mereka. 

Comments