Perjalanan untuk Mendapatkan Beasiswa Program Doktor (S3) di Jepang, Part 5: Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) Fellowship

26 Januari 2022

Akhirnya saya bisa menulis tentang fellowship ini. JSPS Fellowship. JSPS Fellowship ini adalah fellowship yang paling prestigious, paling terkenal, dan paling sulit untuk lolos. Kalau misal ada mahasiswa doktor sedang studi di Jepang dan dia mendapatkan beasiswa JSPS di tahun pertama (D1), dia tiba-tiba jadi mahasiswa paling keren se-Jepang. Beasiswa ini juga beasiswa yang paling pas buat pamer, dan ga akan ada yang bisa menyaingi.

Misal ditanya: “eh, kamu studi doktor di Jepang, ya?

Iya”

Beasiswanya apa?”

JSPS FELLOWSHIP DC1!! JSPS!”

Sumpah keren banget. Sama kayak anak Master yang dapet beasiswa MEXT.

 

Sejak persiapan pendaftaran beasiswa ketika Master, Professor saya sudah koar-koar ke saya dan T-san (anak Master yang akan lanjut Doktor juga), pokoknya harus apply JSPS. Karena selain mendapatkan financial support per bulan, kami juga akan mendapatkan dana penelitian per tahun yang jumlahnya banyak. Demi memperbanyak achievements di application form JSPS, saya kerja lembur bagai quda buat dapat data yang banyak bagus, segera menulis paper, dan ikut banyak conferences. Tema yang akan dipilih untuk ditulis di research plan juga didiskusikan. Sampel application form dari fellow yang lolos sebelumnya juga dipelajari, bagaimana alur penulisan yang baik dan mudah dipahami. Pokoknya semua yang bisa dilakukan, dilakukan.

 

Terus tiba-tiba aturan pendaftaran dan aplikasi JSPS berubah mulai 2021 untuk penerimaan 2022.

 

:')

 

… (ten ten ten)

 

Inilah yang dimaksud “kita hanya bisa berencana, tapi Allah yang memutuskan/berkehendak”.

Kami (saya dan T-san) tetap berjuang dengan maksimal. Pada akhirnya, T-san lolos dan saya gagal. Nantinya akan saya jlentrehkan kenapa saya bisa gagal. Namun melihat kondisi saat ini, mungkin inilah skenario terbaik dari Tuhan.

Oke, langsung saja saya bahas tentang JSPS Fellowship!

Tentang JSPS Fellowship

JSPS kependekan dari Japan Society for the Promotion of Science (日本学術振興会). Sebenarnya, JSPS ini bukan scholarship, tapi fellowship. Orang yang mendapatkan fellowship disebut fellow, atau research fellow. Berbeda dengan beasiwa yang lebih umum diberikan untuk studi/belajar, fellowship lebih spesifik diberikan untuk kelancaran penelitian. JSPS merupakan institusi independen, tetapi naungannya di bawah MEXT (tetep aja ujung-ujungnya MEXT hehe).

Halaman utama websitenya bisa dilihat di link berikut:

https://www.jsps.go.jp/index.html

Kategori fellowship yang diberikan oleh JSPS

Kategori fellowship dan research fund yang diberikan oleh JSPS ada banyak, lengkapnya bisa dilihat di link berikut:

https://www.jsps.go.jp/english/index.html

Setelah membuka website, bisa langsung ke menu “quick link” di bagian bawah, atau bisa memilih dari pilihan menu di bagian atas.

 

tampilan menu website JSPS. Sumber: https://www.jsps.go.jp/english/index.html



quick link website JSPS. Sumber: https://www.jsps.go.jp/english/index.html


Saya hanya ingin membahas secara detail mengenai kategori “Research Fellowship for Young Scientists”. Fellowship ini diberikan untuk mahasiswa jenjang Doktor tahun pertama dan kedua, Post-doctoral fellow (PD), dan Restart Post-doctoral fellow (RPD). Detail mengenai persyaratan tiap kategori bisa dilihat di tabel berikut:


Categories

Eligibility

Tenure

Monthly stipend

Research grant

(Grant-in-Aid for JSPS Fellows)

DC

Enrolled in doctoral course

· DC1: Enrolled in the first year of doctoral course

· DC2: Enrolled in second year or higher of doctoral course

DC1:3 years

DC2:2 years

¥200,000

Up to 1.5 million/year

PD

Hold a doctoral degree

· Within 5 years after receiving a doctoral degree

· Transfer to another university graduate school

3 years

¥362,000

RPD

Hold a doctoral degree*

· Within the past 5 years, suspended research for a period of 3 months or longer for purpose of child birth and infant nursing

3 years

¥362,000

Dan bisa dilihat di link berikut:

https://www.jsps.go.jp/english/e-pd/index.html

Saya mendaftar JSPS kategori DC 1, untuk penerimaan ketika Doktor tahun pertama dan untuk mendapatkan fellowship per bulan selama tiga tahun. JSPS tidak memberikan dukungan finansial terpisah untuk membayar uang kuliah (tuition fee). Jadi, uang yang akan digunakan untuk membayar biaya studi sudah termasuk dalam 200,000 yen (sekitar 25,189,781.54 rupiah) yang diberikan tiap bulan tersebut, dan harus disisihkan sendiri oleh penerima fellowship.

Dalam kategori DC 1 pun, ada banyak area riset yang harus dipilih salah satu ketika mendaftar, sesuai dengan tema penelitian yang ditulis di application form.


Alur pendaftaran dan seleksi

1. Mendapatkan ID dan Password dari pihak universitas

Pendaftaran JSPS fellowship tidak bisa dilakukan sendiri, dan harus melalui pihak universitas. Jadi, sebagian besar pendaftar adalah mahasiswa Master yang lanjut ke program Doktor, karena pendaftaran harus dilakukan satu tahun sebelumnya. Untuk kategori DC1 per bulan April tahun 2022, pendaftaran harus dilakukan sejak bulan April tahun 2021. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuat akun untuk mengunggah dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar. Karena akun dibuatkan oleh pihak universitas, kita hanya perlu mengisi form yang diberikan oleh pihak universitas. Pengajuan akun ini dibantu oleh pihak lab kami, jadi segala halnya jadi lebih mudah.

2. Menyiapkan dokumen

Dokumen yang harus disiapkan adalah Form 3 berisi rencana riset selama tiga tahun, self-analysis dan achievements, dan gambaran mengenai researcher ideal menurut pendaftar. Format ini adalah format baru yang keluar tahun 2021.

Application form bisa di download di link berikut:

https://www.jsps.go.jp/j-pd/pd_sin.html

Persiapan untuk menulis Form 3 ini sebaiknya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Tema penelitian harus sudah ditentukan, gambar pendukung yang akan disisipkan di rencana riset juga harus dibuat. Setelah selesai menulis pun, harus didiskusikan dengan Professor dan kakak tingkat, direvisi, diperbaiki. Gitu terus sampai dapat kata OK dari Professor/kakak tingkat/diri sendiri. JSPS memang menjadi fellowship yang paling sulit lolos karena ini bukan hanya pertarungan mahasiswanya sendiri, tetapi juga pertarungan antar Professor/Lab.

3. Recommendation Letter

Recommendation letter dibuat oleh Professor dan hanya boleh diunggah oleh Professor juga. Jadi mari kita serahkan kepada beliau.

4. Mengisi form online dan memilih bidang riset

Dalam rentang waktu pendaftaran (akhir April – awal Juni), sebelum mengunggah Form 3, pendaftar harus mengisi form online tentang biodata pribadi, pendidikan terakhir, dan tentang universitas dan jurusan nanti ketika lanjut program Doktor. Selain itu, kita juga diminta menulis judul riset dan memilih area/bidang riset. Pemilihan area topik ini penting sekali untuk dipikirkan matang-matang karena mempertimbangkan pendaftar tahun-tahun sebelumnya dan kuota, bisa diprediksikan persentase peluang lolosnya.

5. Mengunggah dokumen

6. Pengumuman

Hasil seleksi diumumkan bulan September.

Gagal

Saya gagal untuk lolos mendapatkan JSPS, dan teman satu lab saya lolos.

Berdasarkan hasil pengumuman, Assistant Professor di lab saya bilang kalau tahun ini, gara-gara pandemi, penilaian lebih ditekankan pada tema riset dan rencana studi (karena pasti semua orang kesulitan untuk datang ke lab untuk melakukan eksperimen, atau kesulitan untuk ikut conferences) sehingga bagian achievements hanya sedikit berpengaruh. Tema riset saya dinilai kurang menarik, sehingga mendapatkan nilai yang rendah. Area topik yang saya pilih ternyata memiliki banyak pendaftar di tahun ini, padahal di tahun-tahun sebelumnya pendaftarnya sedikit. Teman saya satu lab yang mendaftar JSPS juga, memilih area topik riset yang lain supaya kami tidak saling berkompetisi. Saat ini, saya benar-benar bersyukur dia lolos.

Bersyukur

Entah kenapa, saya bersyukur tidak lolos JSPS saat itu, karena jika saya lolos JSPS, saya baru bisa mendapatkan fellowship terhitung dari April 2022, sedangkan program Doktor saya dimulai dari Oktober 2021. Dari kegagalan mendapatkan JSPS, saya betul-betul memperbaiki rencana riset saya, dan mendaftar beasiswa lain.

Sekian tulisan saya tentang JSPS Fellowship. Maaf apabila cara menjelaskannya masih kacau dan berantakan. Semoga bermanfaat :’) 

Comments