Aku dan Fanfan

3 Januari 2023

Selamat Tahun Baru 2023! Tahun ini, saya bertekad untuk lebih sering dan rutin menulis (semoga bisa dilakukan :') ). Post pertama di tahun baru ini didedikasikan untuk Fanfan, salah satu sahabat terbaik selama saya kuliah di Nagoya Univ. 

Mulai tahun kedua kuliah Master sekitar tahun 2020, aku diminta pindah ke rental apartment setelah genap satu tahun tinggal di dormitory. Karena apartment baru terletak di daerah yang berlawanan dengan dormitory, aku harus pulang lewat gerbang belakang universitas, bukan lewat jalan depan yang biasanya aku lewati.

Di jalan pulang, di taman dekat gerbang belakang universitas, di sanalah aku melihat ada seekor kucing, sepertinya jantan, gendut, ganteng, berwarna krem agak kecoklatan, sedang leyeh-leyeh sambil sesekali memperhatikan orang yang lewat.

Dia.sangat.lucu.

Aku memberanikan diri untuk mendekati dan menyapanya. Sepertinya dia sudah terbiasa dengan manusia, karena tidak terlihat takut sedikitpun ketika aku dekati. Aku memberanikan diri membelainya, dia sepertinya menyukainya.

Aku jatuh cinta.

Sejak saat itu, aku sering menemuinya setelah pulang dari lab. Karena dia sudah gendut, aku yakin pasti sudah ada orang lain yang memberinya makan secara rutin, jadi aku hanya sesekali memberinya chuuru. Setelah beberapa minggu bertemu, dia mulai terbiasa denganku bahkan sudah mau tidur di pangkuanku.

Aku jatuh cinta.

Hingga beberapa bulan setelah itu, aku masih tidak tahu kalau kucing itu mempunyai nama.

Suatu hari, hari Sabtu, di tahun 2021 aku yang seharusnya libur harus masuk karena hari itu ada presentasi conference secara online. Ketika sampai di universitas, aku melihat kucing yang biasanya aku temui di taman, sedang berkeliaran di depan gedung kuliah di seberang taman.

Aku mendekatinya,

Dia mengenaliku,

Aku menemaninya sampai beberapa saat, dan dia tidak membolehkanku pergi walaupun aku sudah harus pergi ke Lab.

Lalu tiba-tiba dia lari menghampiri seseorang. Kami saling sapa.

Beliau ternyata sudah mengenal kucing itu sejak lama, dan memberitahuku kalau dia punya nama Fanfan.

Lucu ya namanya, hehe.

Berkat bertemu Fanfan dan Professor itu, aku bisa presentasi dengan lancar.

Aku bahagia.

Suatu hari di bulan Februari 2022, salah satu café di Nagoya University berkolaborasi dengan Nagoya University Neko Circle (suatu UKM resmi untuk pecinta kucing, selain memberi makan kucing di sekitar kampus, mereka juga melakukan rescue dan neutering) mengadakan exhibition. Karena penasaran, aku datang ke exhibition tersebut. Banyak foto-foto kucing dipajang di dinding café, dan aku mengenali beberapa kucing yang ada di foto. Ternyata, Y-san yang menjadi fotografer adalah mahasiswa program doktoral di Nagoya University, sekaligus part time staff café. Kucing-kucing yang ada di foto juga ternyata kucing yang memang ada di sekitar universitas, termasuk Fanfan, Kiki, dan Youhei.

Selain ada banyak foto-foto kucing yang dipajang, ada banyak aksesori bertema kucing, kartu pos dengan foto kucing, dan kalender. I ended up beli kalender dan kartu pos dengan foto Fanfan dan Kiki. Aku juga berkesempatan ngobrol dengan Y-san, yang sebagian besar isi obrolan adalah tentang kucing.

We were having fun!

Setelah ada exhibition tersebut, mungkin jadi ada banyak orang penasaran dengan Fanfan, dan setelah itu, orang-orang yang datang ke tempat Fanfan jadi bertambah. Aku dan Y-san ngobrol tentang hal ini, dan mungkin Fanfan jadi lebih senang karena banyak yang mengunjungi dan bermain dengannya. Untungnya, aku datang ke tempat Fanfan setelah pulang dari lab, jadi ketika senja, sudah tidak ada orang yang datang. Fanfan pun seolah tahu kapan ketika aku datang. Bahkan, sebelum aku sampai ke tempat dia sering leyeh-leyeh, dia sudah lari duluan menjemput. Fanfan adalah tempat singgah, setelah lelah nge-lab dan bekerja. Aku tidak bisa bahasa kucing dan tidak tahu apa yang Fanfan katakan, tapi aku tahu, Fanfan juga bahagia bertemu denganku.

Hingga suatu hari, Fanfan terlihat kurang sehat, dan seseorang (yang juga dekat dengan Fanfan) memutuskan mengadopsinya.

Aku kaget.

Aku takut.

Aku takut tidak bisa bertemu lagi dengan Fanfan.

Aku memberitahu Y-san tentang hal ini, sekalian curhat karena aku mungkin belum bisa melepas Fanfan, mungkin Fanfan pun masih ingin tinggal di tempat biasanya, bertemu teman-teman lain.

Lalu Y-san mengatakan bahwa walaupun Fanfan selalu terlihat sehat, tetapi tahun ini Fanfan sudah berusia sekitar 9-10 tahun. Kalau memang ada yang ingin dan mampu mengadopsi Fanfan, kita akan lebih lega karena Fanfan akan bisa tinggal di tempat yang hangat, dan makan secara terkontrol.

Aku setuju dengan Y-san, dan segera menghubungi orang yang akan mengadopsi, kalau aku ingin datang di hari Fanfan akan diadopsi.

Hari itu, 23 Oktober 2022, Fanfan diadopsi. Aku sempat bermain dengannya sebelum I-san datang. At least I could say a proper goodbye.

Hari itu, aku, manusia 28 tahun, pulang sambil nangis gara-gara pisah dengan seekor kucing.

Terima kasih Fanfan, semoga bisa ketemu lagi.

 

 

 

 

PS: I-san bilang kalau nanti ketika Fanfan sudah terbiasa dengan tempat tinggal barunya, aku dan beberapa teman lain boleh berkunjung untuk menjenguk Fanfan. Semoga ketika saat itu tiba, Fanfan masih mengenaliku.

PPS: masih ada Kiki yang tinggal sebagai tetangga Fanfan dan sering aku kunjungi juga. Karena Fanfan sudah diadopsi dan Kiki pasti kesepian, aku bertekad untuk lebih sering mengunjungi Kiki.

Bonus:

Fanfan's photos!









Terima kasih sudah membaca!

Comments