Conference Series Travelling: Tokyo dan Chiba
9 April 2023
Akhirnya, setelah sekian lama, saya akan mulai menulis tentang travelling di blog! Kenapa saya sangat excited? Karena dari sejak saya masih sekolah di Sekolah Dasar (SD), saya suka sekali membaca buku-buku dengan tema perjalanan dan adventure. Saya senang sekali bisa membaca Narnia, lima sekawan, Edensor, hingga The Naked Traveler-nya Trinity. Entah kenapa, dibandingkan menonton video travelling orang-orang di youtube atau insta story, saya lebih suka membaca kisah tentang suatu perjalanan dari buku. Penyajian deskriptif dan informatif suatu tempat yang objektif dari seorang penulis, betul-betul membuat saya merasa “saya juga ingin mengunjungi tempat itu”. Membuat saya merasa “saya juga ingin menulis seperti itu”. Iya, saya ingin menjadi penulis, dan masih ingin menjadi penulis, sampai sekarang (walaupun tulisannya berantakan dan blognya hampir tidak ada pembaca). Hehe. Sebenarnya, saya sudah jalan-jalan ke banyak tempat sebelum menulis tentang perjalanan ke Tokyo ini, tapi mumpung masih anget dan saya terlalu excited, saya akan memulai tulisan tema jalan-jalan ini dari perjalanan ke Tokyo bulan lalu.
Jadi, Enjoy!
***
“Prof, saya ikutan conferencenya yang
CSJ (Chemical Society of Japan – 日本化学会), atau yang ECSJ
(Electrochemical Society of Japan – 電気化学会)?”, tanya saya
sekitar akhir tahun lalu.
“Dua-duanya ya, terus apply for
both awards”, kata beliau.
:’)
Jadi setiap tahun, ada dua season
untuk ikut conference di Jepang, yaitu saat musim semi dan saat musim
gugur. Di season musim semi, event conference besar yang sesuai
dengan tema riset laboratorium kami ada dua, yaitu conference yang
diadakan oleh CSJ, dan yang diadakan oleh ECSJ. Tiap mahasiswa ikut salah satu
dari dua conference tersebut, baik mengajukan dari diri sendiri pengen
ikut yang mana, atau sudah dipilihkan oleh Professor.
Terus saya disuruh ikut dua-duanya.
:’)
Karena covid19 perlahan sudah mulai
hilang dan orang-orang sudah vaksin, tahun 2023 ini conference diadakan
secara in-person. CSJ conference diadakan di Tokyo University of
Science Noda Campus, Chiba, tanggal 22 – 25 Maret 2023. Sedangkan ECSJ conference
diadakan di Tohoku Institute of Technology, Sendai tanggal 27 – 29 Maret
2023. Karena saya ikut dua-duanya, jadi timeline saya akan jadi seperti
ini: berangkat dari Nagoya ke Tokyo tanggal 21 Maret, ikut CSJ conference sampai
tanggal 25 Maret, pulang ke Nagoya, lalu berangkat ke Sendai tanggal 26 Maret,
lalu ikut ECSJ conference sampai tanggal 29 Maret, terus pulang ke
Nagoya. Untung saya di Jepang yang transportasi umumnya sudah bagus dan akses
kemana-mana lancar. Kalau di Indonesia, saya pasti enggak kuat.
Perjalanan untuk ikut dua conference
berturut-turut ini memang melelahkan. Tapi bisa jalan-jalan ke tempat baru
(apalagi dibayarin), makan makanan khas daerah yang dikunjungi, bisa tahu
karakter teman-teman di luar kegiatan lab, bikin capeknya worth it.
Prolognya panjang ya. Setelah ini
baru mulai tentang cerita jalan-jalan ikut conference di Chiba - Tokyo. Enjoy!
***
Karena hari Selasa tanggal 21 Maret
adalah hari libur nasional (spring equinox) dan check in hotel
baru bisa dilakukan mulai pukul 16:00, kami berangkat ke Tokyo agak siang,
tanpa harus datang ke lab dulu. Kami
berangkat naik subway dari Nagoya Daigaku Station, transfer di Motoyama
Station, lalu turun di Nagoya Station. Di Nagoya Station, kami harus beli tiket
shinkansen jurusan Nagoya – Tokyo. Karena uang perjalanan sepenuhnya
dibayari dana fellowship, saya pesannya tiket shinkansen yang reserved
seat, yang pasti dapat tempat duduk, karena 自由席
(non-reserved seat, rebutan tempat duduk, kalau enggak dapat tempat duduk harus
berdiri di sekat antar gerbong selama perjalanan) hanya untuk rakyat jelata, hehe.
Setelah beli tiket shinkansen, kami mampir ke sebuah café untuk beli sandwich,
untuk dimakan di shinkansen biar waktunya efisien. Perjalanan Nagoya –
Tokyo dengan shinkansen memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit. Kalau
dibandingkan dengan kondisi di Indonesia dan misal naik mobil, butuh waktu
tempuh sekitar 5 sampai 6 jam. Hebat kan shinkansen, heeehh kalau bisa
di copy paste gitu pengen banget copy paste shinkansen di
Indonesia.
Setelah sampai di Tokyo Station, kami
harus naik kereta lokal ke Kashiwa Station. Iya, tempat conference nya
sebenarnya bukan di Tokyo tapi di Chiba dan stasiun yang paling dekat dengan
hotel adalah Kashiwa Station. Kami sampai di Kashiwa Station tepat pukul 15:50
dan langsung bisa check in di hotel. By the way, hotelnya juga
dibayari pakai dana fellowship, hehe. Setelah leyeh-leyeh
sejenak, sekitar pukul 5 sore, kami berangkat untuk jalan-jalan sekalian cari
makan malam. Kemana? Tokyo Skytree Town!
Tokyo Skytree dapat ditempuh sekitar 45 menit dari Kashiwa station dengan hanya satu line tanpa transfer. Sesampainya di Tokyo Skytree Town, kami langsung ke Pokémon Center DX. Di tiap Pokémon Center di Jepang, Pokémon yang dipajang di pintu masuk berbeda, dan saya ingin ke Pokémon Center DX karena yang dipajang di pintu masuk adalah Pikachu naik Rayquaza!!!!! AAAAAAAAKKKK! Rayquaza adalah Pokémon legendary favorit saya karena game Pokémon pertama yang saya mainkan adalah Pokémon Emerald. SAYA SENENG BANGET.
Pokémon Center DX tidak seluas Pokémon
Center Mega Tokyo, tapi cukup luas dan produknya juga cukup lengkap. Akhirnya
beli beberapa barang sebelum lanjut jalan-jalan. Setelah ke Pokémon Center,
kami jalan-jalan sekitar Tokyo Skytree. Ini pertama kalinya saya ke Tokyo
Skytree, katanya tingginya sekitar 634 meter! Karena datangnya pas malam hari, Tokyo Skytree ada light
up nya. Cantik.
Saya enggak sampai naik ke observation
deck yang ada di lantai atas Tokyo Skytree karena saya takut ketika berada
di tempat tinggi. Setelah puas mengagumi Tokyo Skytree, kami makan seafood paella dan shrimp and mushroom
ajillo dengan roti yang enak sekali. Minumnya jus anggur yang segar
banget! Saya baru pertama kali makan paella dan ajillo, dan
langsung jatuh cinta dengan ajillo, berakhir dengan nambah pesan ajillo
lagi.
Jalan-jalan sudah, makan malam sudah,
saatnya balik ke hotel. Di kereta, saya merasa bersyukur. Dengan menjadi
mahasiswa dan berkarir di akademik, saya bisa mengunjungi tempat baru, dan
mencoba makanan yang belum pernah saya makan (dan enak :’) ). Setelah sampai di
hotel dan beres-beres, saya jadi excited, besok ketika datang ke tempat conference,
tempatnya seperti apa ya? Setelah presentasi selesai, jalan-jalan kemana lagi
ya?
Besoknya, hari Rabu tanggal 22 Maret,
kami harus datang ke tempat conference di Tokyo University of Science
Noda Campus karena ada beberapa mahasiswa lab kami yang presentasi hari ini.
Sebelum berangkat, kami makan siang dulu di Eggs ‘n Things, Kashiwa Station. Saya pesan vegetarian
omelette, dan enak banget! Setelah kenyang, kami berangkat dari Kashiwa
Station, naik kereta selama 13 menit ke Unga Station, terus dari Unga Station
harus jalan kaki lagi 10 menit buat ke kampusnya. Berkunjung ke kampus-kampus
lain begini jadi merasa bersyukur kuliah di Nagoya University, soalnya stasiun subwaynya
ada di dalam kampus, enggak perlu jalan kaki lagi.
Sesampainya di kampus Tokyo
University of Science, kami disuguhi pemandangan khas pedesaan (田舎),
dengan adanya banyak pohon Sakura, sungai, jembatan, rerumputan. Mungkin kalau
untuk kuliah sehari-hari, saya tidak cocok dengan lingkungan seperti ini
(soalnya enggak ada apa-apa, kalau butuh sesuatu harus naik kereta agak jauh),
tetapi kalau untuk conference yang hanya sekali dua kali berkunjung,
rasanya menenangkan.
Setelah registrasi dan ambil ID
card, kami langsung ke tempat presentasi teman-teman lab. Kebetulan karena
waktu presentasinya berurutan jadi tidak perlu menunggu lama. Presentasi
teman-teman selesai sekitar pukul 5 sore, setelah itu kami jalan-jalan sebentar
dan foto-foto di sekitar kampus. Ini kampus universitas biasa, tapi ketika
musim Sakura mekar, jadi indah banget.
Karena kelelahan, kami langsung makan
malam dan balik ke hotel. Ini vibesnya sudah seperti vibe
jalan-jalan, padahal, besok saya presentasi :’D .
Besoknya, saya berangkat lebih pagi
daripada teman-teman lain karena saya harus cek koneksi laptop dengan monitor. Saya
presentasi pukul 10 pagi, dan alhamdulillah semuanya lancar. Cerita bagian
presentasinya sedikit saja soalnya memang tema tulisannya jalan-jalan, hehehe. Setelah
selesai presentasi saya sempat jalan-jalan agak jauh di sekitar kampus. Tapi
karena hujan sangat deras dan kecapekan, saya memutuskan untuk pulang ke hotel lebih
cepat. Hari ini, saya hanya istirahat, makan malam, terus istirahat lagi.
Hari selanjutnya tanggal 24 Maret, karena
enggak ada jadwal presentasi anak lab, kami bisa bebas jalan-jalan, yeyy!.
Karena saya pengen ke Akihabara, saya dan teman lab saya memutuskan untuk pergi
ke Akihabara bareng. Pas sampai di Akihabara, kami langsung disuguhi gambar
Yugi dkk dengan ukuran besar di tembok salah satu gedung. Mungkin lagi collab
kali ya. Pas ke gedung itu, beneran dong lagi collab sama Yu-Gi-OH!!. Di
pintunya juga ada gambarnya Yugi, Yami Yugi, dan Kaiba bareng monster mereka
masing-masing. Terus kalau beli sesuatu di toko yang ada tulisannya collab
sama Yu-Gi-OH!, bisa dapat satu coaster per pembelian 500 yen. Saya
langsung ke supermarket, beli ocha sama beberapa snack buat dimakan
dan diminum di hotel dengan total pembelian 1500 yen. Pas di kasir, setelah
bayar saya mendapat tiga coaster karakter Yu-Gi-Oh! Tapi random.
Pas dilihat, yeeyy dapat Yami Yugi! Sama Kaiba! Sama satu lagi nggak tahu dan nggak
kenal karena dia kayaknya karakter yang muncul di anime yang baru.
Setelah itu, kami lanjut pergi ke
beberapa toko yang menjual figure, merchandise, barang-barang
berkaitan dengan manga dan anime. Kami juga pergi ke toko games
dan elektronik. Bagi saya yang suka dengan hal-hal berkaitan manga, anime,
dan game, dengan hanya window shopping saja sudah langsung bikin perasaan bahagia, fresh,
dan healed. Selanjutnya, kami pergi ke beberapa game center.
Di game center, saya menemukan crane game isinya Pokémon pouch
banyak banget, terus jadi pengen main. Sekali main butuh uang koin 100 yen,
atau bisa pake IC card.
Dan taraaa, enggak sampe beberapa
kali main, saya dapat rowlet pouch!!
Lalu, di game center yang
lain, kami menemukan beberapa crane game dengan prize barang-barang
yang berkaitan sama Dragon Quest. Tapi kami enggak main soalnya tipe crane
gamenya tipe yang susah. Terus tiba-tiba kami menemukan crane game
yang hadiahnya pot sepaket sama chamomile seed, dan ada slimenya.
LUCUK!
Kami main crane game enggak
peduli uangnya habis berapapun.
Dan taraaaa!
DAPAT DONG!
YEEY!
Karena sudah pukul 5 dan kami harus
sudah tiba di Nagareyama otakanomori
Station (stasiun setelah Kashiwa) untuk makan malam bareng para-Professor
dan teman-teman lab lain, kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan menuju Akihabara
Station, kami malah tidak sengaja melewati Square Enix Café, terus jadinya
mampir dan ended up beli beberapa merchandise Dragon Quest.
Akihabara, tapi hujan deras :') |
Untungnya kami sampai di tempat
kumpul sekitar pukul 17:45, jadi enggak telat. Kami makan malam di sebuah
restoran yang rotinya bisa makan sepuasnya, terus saya pesan ajillo.
Enak banget!. Sepertinya saya kecanduan ajillo, soalnya ini adalah ajillo
ketiga saya minggu ini, hehe.
Setelah makan, kebetulan di lantai
yang sama ada game center. Associate Professor kami penasaran dan
pengen lihat Assistant Professor kami main Taiko no Tatsujin (game yang cara mainnya
dengan nabuh taiko drum sesuai dengan ritme lagu). Jadilah kami semua
(kecuali head Professor yang langsung pulang), bareng-bareng pergi ke game
center. Di game center, ketika yang lain langsung jalan menuju tempat main Taiko no Tatsujin,
mata saya tertuju pada sesuatu.
Crane game,
prizenya boneka Pikachu café art themed limited edition. Yang
dimanapun udah sold out.
YARU SHIKA NAI.
Saya langsung memasukkan koin 100-yen
dan main crane game. Sekali, gagal. TAPI kayak dikit lagi gitu. Terus
pas main sekali lagi, DAPAT DONG!! AAAAAAAKKK!!
Saya, seorang amatir yang baru belajar
main crane game setelah datang ke Jepang ini, memecahkan rekor
pencapaian diri sendiri, mendapatkan prize boneka Pikachu hanya dengan
dua kali main. Mulai hari ini, saya adalah seorang pro!
Di sebelah saya, ada Bapak-bapak dan
anaknya juga sedang main crane game dengan prize boneka Pikachu,
langsung teriak sambil tepuk tangan pas saya dapat prizenya.
Omedetou!, kata mereka.
Saya, bahagia.
Saya langsung pergi ke tempat teman-teman
saya kumpul. Pas saya datang bawa prize boneka Pikachu, teman-teman saya
kaget, Associate Professor saya ketawa ngakak.
Sampai beberapa waktu kemudian, kami
berpencar, ada yang main crane game, ada yang main Taiko no Tatsujin, ada yang main gacha-gacha.
Setelah puas main, kami semua balik ke hotel untuk istirahat.
Malam ini pun, saya excited,
besok, jalan-jalan kemana lagi ya?
Hari berikutnya, tanggal 25 Maret,
kami harus ke tempat conference dahulu karena salah satu teman lab kami
ada yang harus presentasi. Iya, dia yang paling bete kenapa hanya dia
sendiri yang jadwal presentasinya di hari terakhir, beda dengan teman lab yang
lain. Tapi alhamdulilah presentasinya berjalan dengan lancar. Setelah itu,
teman-teman berpencar dengan agenda masing-masing. Ada yang langsung pulang,
ada yang masih stay di tempat conference, ada yang jalan-jalan.
Saya dan teman-teman yang suka Pokémon, memutuskan untuk mampir ke Pokémon Center
Mega Tokyo di Ikebukuro sebelum pulang.
Dari Unga Station ke Tokyo Station
butuh waktu satu jam, waktu tempuh nya hampir sama untuk pergi ke Ikebukuro.
Walaupun butuh waktu satu jam, tapi kami hanya perlu duduk manis di kereta.
Saya cinta sekali dengan akses transportasi umum di Jepang.
Sampai di Ikebukuro, kami langsung ke
Sunshine city, sebuah gedung pusat perbelanjaan besar. Kami langsung ke Pokémon
Center Mega Tokyo, dan lupa kalau ini hari Sabtu. We found out that,
manusianya buanyak buanget enggak kuat. Kami memutuskan untuk langsung tanya staff
kalau kami pengen beli set Pokémon Trading Card Game (TCG) yang ada deck
case Pikachu lucu nya, yang kalau di Pokémon Center online sudah sold
out. Ternyata, timing kami datang pas banget karena walaupun di toko
sudah habis stoknya, BARUSAN banget ini restock dan mau ditata di rak.
Tapi mbak-mbak staffnya baik banget karena dia langsung ke gudang dan
balik lagi buat ngasih barangnya ke kita, tanpa perlu nunggu barangnya ditata
di rak.
SAYA SENENG BANGET, kami seneng
banget.
Dan kami diliatin semua orang yang
datang karena mereka juga pengen beli Pikachu set deck ini, tanpa tahu
kalau di toko sudah re-stock walaupun stok sebelumnya sudah sold out.
Setelah lihat-lihat dan beli beberapa barang lain, kami mengantri untuk bayar.
Dan kalian tahu? Ujung antrian untuk bayar di kasir (yang ada di ujung toko
dekat pintu keluar), ada di pintu masuk Pokémon Center, padahal tokonya luas. Yabai.
Terus ingat tentang Pikachu set
deck yang tadi re-stock dan ditata di rak? Enggak sampai 15 menit
sudah habis.
Gila.
Kami jadi merasa jadi the chosen
one karena bisa beli barangnya, hahaha.
Karena saya mulai enggak kuat berada
di tempat yang sangat banyak orang banget, kami memutuskan untuk langsung pergi
ke Tokyo station, lalu pulang ke Nagoya dengan shinkansen. Kami sampai Nagoya
sekitar pukul 7 malam, makan malam, lalu pulang ke rumah.
Saya pulang dengan hati penuh,
bersyukur, dan ホワホワ.
Allah, terima kasih.
Dan terima kasih juga telah membaca
:)
Comments
Post a Comment